Unis Tangerang Tingkatkan Penelitian dan PKM

Unis Tangerang Tingkatkan Penelitian dan PKM

Tangerang – Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang meningkatkan program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) pada penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Selama tahun 2022, terdapat beberapa program pengabdian masyarakat untuk dosen Unis Tangerang, agar meningkatkan produktivitas tridharma.

Sebanyak 30 kelompok dosen telah mengusulkan pengabdian kepada LPPM. “Alhamdulillah mereka sudah melaksanakan PKM di tengah masyarakat sesuai usulan programnya. Kemudian proses mereviewnya sudah dilaksanakan sebagai perkembangan tujuannya. Sekarang sudah masuk ke tahap pelaporan akhir dan luaran dari pelaporan sudah dipublish di artikel yang terakreditasi Sinta 2 sampai Sinta 5,” ujar Rizal Fahmi, B.A.,M.Pd, Kepala Pusat PKM LPPM Unis Tangerang. 

Menurut Rizal, hampir 70 persen para pengusul PKM sudah melaporkan kewajibannya. Tentu hal ini menjadi permulaan PKM yang lebih baik. “Selain luaran publish, para dosen juga diwajibkan untuk memberikan luaran HAKI.  Kewajiban dan itu juga sudah terlaksana. Dengan harapan bisa menaikkan peringkat Unis Tangerang di Sinta,” tuturnya. 

Rizal berharap pada tahun 2023, para dosen tidak hanya terfokus pada hibah kampus, tetapi akan diarahkan pada hibah kementerian. Untuk memberikan edukasi kepada dosen Unis Tangerang terkait pengajuan usulan program pada kementerian, LPPM Unis menyiapkan workshop dengan menghadirkan narasumber berpengalaman. 

Selanjutnya kata Rizal yaitu, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan 9 usulan di tahun 2022. “Dari 9 ini perkembangannya di pertengahan Desember itu ada laporan kemajuaannya. Kemudian di akhir Desember untuk hasil produk atau laporan akhir,” kata Rizal. 

Rizal melanjutkan, PKM dosen dan mahasiswa menghasilkan suatu produk. “Misalnya, apakah produknya itu model baru pengembangan budi daya lele, atau yang lain. Jadi bukan hanya sekedar sosialisasi, tapi lebih kepada terapan. Kami memberikan satu gagasan baru untuk pengembangan ekonomi di tengah masyarakat. Jadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat dalam rangka pemberdayaan ekonomi mereka,” jelasnya. 

Terkait Open Jurnal System (OJS) PKM dosen dan mahasiswa,  Rizal mengatakan sudah menerbitkan periode pertama, dan telah memiliki International Standard Serial Number (ISSN). “Kita akan masuk ke terbitan ke dua di awal tahun 2023, dan kita sudah menerima sekitar 6 naskah PKM dari luar dan internal Unis Tangerang,” ucap Rizal. 

Program selanjutnya yaitu Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) 2022 yang telah terlaksana pada bulan Agustus hingga September. KKK terfokus pada temuan terkait data survei kemiskinan dan pengangguran pada 22 titik lokasi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. “Kemarin sudah dilakukan FGD yang melibatkan beberapa pihak baik pemerintah daerah, media, dan perwakilan masyarakat,” imbuh Rizal. 

Menurut Rizal, temuan persoalan pada masyarakat dilihat melalui hasil survei yang telah dilakukan, berupa ketimpangan kemiskinan dan pengangguran. “Pada FGD juga kami tawarkan solusi atau usulan program kepada pemerintah dari hasil data tersebut,” paparnya. 

Menurut Rizal, seandainya terdapat respon dari pemerintah terkait lanjutan terhadap program KKK, maka tidak menutup kemungkinan pada tahun 2023 akan melanjutkan program tahun 2022. “Bisa program KKK atau melanjutkan survei desanya,” katanya. 

Rizal menambahkan, LPPM juga telah bekerjasama dengan LPPM se-Banten terkait tridharma perguruan tinggi untuk sharing jurnal. “Sehingga jurnal-jurnal yang kita kelola ini naskah atau artikelnya bukan hanya menerima dari internal saja. Harapannya dengan kerjasama bisa mendapatkan artikel di luar unis. Sehingga bisa meningkatkan akreditasi,” ujarnya.

Kepala Pusat Penelitian LPPM Unis Tangerang Taufik Hidayat, S.Kom.,M.Kom mengatakan, 90 persen penelitian sudah tercapai di tahun 2022. Pada 2023 terdapat beberapa konsep yang sudah direncanakan. Seperti mengaktifkan Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlibtamas).

“Nanti ada proses di situ mulai proposal, review, masuk kepada penelitian, kelulusan penelitian, kemudian direview lagi dan ada nilai. Sehingga layak untuk mendapatkan hibah hingga laporan terakhir. Nanti semuanya berdasarkan sistem, walaupun nanti ada cetaknya,” ujar Taufik. 

Taufik menyampaikan, pada bulan Januari tahun 2023 akan melakukan workshop penelitian. Lanjut Taufik, saat ini akan terus dipantau karena berkaitan dengan produktivitas dan peningkatan pada setiap dosen. “Kami memonitoring beberapa aspek khususnya pada saat pelaporannya, karena akan berdampak pada clusterisasi perguruan tinggi,” katanya. 

Taufik menambahkan, jika terdapat dosen yang mengalami kesulitan dalam penggunaan Simlibtamas akan dibantu oleh LPPM. Tetapi untuk dosen yang tidak menggunakan sistem tersebut otomatis tidak bisa terfasilitasi. “Karena semua harus menggunakan Simlibtamas,” tegas Taufik. 

Kemudian Simlibtamas kata Taufik akan dibatasi waktu, mulai proposal hingga laporan akhir. “Jadi semua by sistem. Bagi yang belum selesai laporan penelitiannya di tahun selanjutnya akan diblokir, jadi harus menyelesaikan yang sebelumnya dulu,” jelasnya. Selain Simlibtamas, Taufik juga akan membuat sistem KKK secara online. (Vita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ada yang bisa kami bantu.!